Daerah Harus Kreatif
Wujudkan Filosofi Otda tentang Kemandirian Fiskal

HARUS JELI: Mendagri Tito Karnavian melalui Suhajar Diantoro berharap daerah bisa menggali seluruh potensi demi meningkatkan PAD dalam mewujudkan kemandirian fiskal yang menjadi filosofi dari otonomi daerah.
TITIKWARTA.COM - SAMARINDA - Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVI/2022 terlaksana pada Senin (25/4) pagi. Kegiatan Garapan Dirjen Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI itu pun diikuti Pemprov Kaltim secara virtual.
Mewakili Gubernur Kaltim, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Provinsi Kaltim Deni Sutrisno menyaksikan kegiatan tersebut secara virtual melalui Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada.
Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro yang membuka kegiatan tersebut, seklaigus menyampaikan arahan Mendagri Tito Karnavian. Seluruh kepala daerah diharapkan refleksi sejenak kembali memahami esensi dari filosofi terbentuknya otonomi daerah di Indonesia.
"Secara filosofis tujuan otonomi daerah yakni mendegelasikan sebagian kewenangan, sebagian urusan pemerintahan, yaitu urusan konkuren. Sejatinya untuk menjadikan daerah mencapai kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat meningkatankan PAD (pendapatan asli daerah). Serta memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan," ucap Suhajar.
Ia kemudian mengimbau daerah yang PAD-nya masih tergolong rendah agar berinovasi untuk menggali potensi nilai tambah yang kemudian bisa meningkatkan PAD melebihi TKDD. Tentu saja tanpa melanggar hukum dan norma yang ada serta tidak memberatkan rakyat.
"Di sinilah ujian sekaligus pembuktian kemampuan leadership (kepemimpinan) dan entrepreneurship (kewirausahaan) untuk menangkap peluang yang ada oleh seluruh kepala daerah di Indonesia," tegasnya.
Kendati demikian, apresiasi dan terima kasih turut dihaturkannya kepada daerah-daerah otonomi baru yang telah berhasil meningkatkan PAD dan kemampuan fiskalnya. Peningkatan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Sehingga, dapat meningkatkan angka indeks pembangunan manusia, menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan konektivitas serta akses infrastruktur yang baik dan lain-lain, tambahnya.
Untuk diketahui, peringatan Puncak Otda ini serentak diikuti oleh gubernur, bupati, walikota, forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) baik provinsi maupun kabupaten/kota se-Indonesia. Kegiatan itu turut dimeriahkan dengan launching dua sistem daring terkait penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sistem tersebut ialah Sistem Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (SI LPPD) Versi 1.1 dan Konsultasi Virtual (Kovi) Otda. (adv/kominfo)