Laila: Retribusi Parkir Dongkrak PAD Samarinda

Anggota Komisi II DPRD Samarinad Laila Fatihah. (Istimewa)

TITIKWARTA.COM - SAMARINDA - Anggota Komisi II DPRD Samarinda Laila Fatihah dorong Pemkot Samarinda dongkrak PAD melalui retribusi parkir. Sebab, sebagai kota niaga, retribusi parkir memiliki potensi yang besar.

 

 

Anggota Komisi II DPRD Samarinda Laila Fatihah mengatakan retribusi parkir merupakan salah satu komponen yang bisa dongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda. Karena Samarinda merupakan kota niaga, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bisa lebih serius dalam pengelolaan parkir tepi jalan.

 

Sebab, pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kian positif usai pandemi Covid-19, turut berdampak akan peningkatan belanja masyarakat. Sehingga, retribusi parkir tepi jalan memiliki potensi yang cukup menjanjikan sebagai penyumbang PAD.

 

“Partisipasi masyarakat yang rutin menjadi pemasukan di sektor pajak. Kemudian, di sekkor hiburan kita ada perhotelan. Itu masih juga memberikan sumbangan PAD. Tetapi, kita memang sedang menggenjot sektor perparkiran. Kita baru mulai di online, kita sudah lihat peningkatan yang cukup signifikan,” kata Laila.

 

Artinya, lanjut dia, usai pemerintah mengambil alih lahan yang dikuasai suatu oknum. Ada perubahan yang lebih baik.

 

Selain dapat mengecilkan premanisme. PAD Samarinda dari retribusi parkir juga mengalami peningkatan yang cukup besar.

 

Oleh karena itu, Laila juga berharap, pemkot dapat merangkul masyarakat dalam pengelolaan parkir di Kota Tepian. Dengan mempekerjaan tenaga juru parkir (jukir). Tentu saja dengan catatan, Pemkot Samarinda harus memastikan jukir yang dipekerjakan memiliki kualifikasi yang baik.

 

Sehingg, seiring dengan upaya Pemkot Samarinda dalam meningkatan PAD guna meningkatkan pembangunan. Pun merangkul masyarakat, terlebih jukir, untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

 

“Ibaratnya, ini adalah suatu sistem yang sudah biasa dikuasai oleh satu kelompok. Jadi, kita tidak bisa semena-mena. Kita juga tidak bisa serta merta menghilangkan lahan yang menjadi tempat orang mencari makan. Jadi bagaimana mereka ini kita rangkul,” harapnya. (adv/tw)