MODN Datangi Kantor DPRD Karang Paci

Terkait Alokasi Dana Bayan Resource Ke Universitas Kaltim

Teks foto : masyarakat Kaltim yang tergabung dalam MODN saat melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD Kaltim.

TITIKWARTA.COM - SAMARINDA - Puluhan organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang tergabung dalam Majelis Organisasi Daerah Nasional (MODN) melaksanakan dialog langsung  dengan anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (17/05/22). Selain dialog dengan anggota DPRD Kaltim, MODN juga berdialog langsung dengan manajemen perusahaan PT Bayan Resources.

 

Namun sebelum MODN melaksanakan dialog dengan DPRD Kaltim dan manajemen PT Bayan Resources, terlebih dahulu mereka melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Kaltim. Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas polemik penyaluran dana CSR PT Bayan Resources ke sejumlah universitas di Pulau Jawa.

 

Beberapa perwakilan MODN menyampaikan sejumlah persoalan terkait aliran dana CSR dari sejumlah perusahaan batu bara di Provinsi Kaltim, terutama dana CSR dari PT Bayan Resources yang justru dialokasikan ke sejumlah universitas di Pulau Jawa. Mereka menilai penyaluran dana ke sejumlah universitas di Pulau Jawa itu tidak bijaksana, bahkan terkesan mengesampingkan kepentingan masyarakat di wilayah perusahaan tersebut beroperasi (di Kaltim).

 

Bendahara Majelis Organisasi Daerah Nasional (MODN) Mahfudz, mengaku selama ini banyak perusahaan yang justru tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat Kaltim, terutama masyarakat di sekitar kawasan perusahaan. Menurutnya sebagian besar perusahaan di Kaltim hanya mengeruk Sumber Daya Alam (SDA), tapi tidak memberikan kontribusi maksimal terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui alokasi dana CSR.

 

Karena itu, tegas dia, terkait polemik dana CSR PT Bayan Resources ini perlu dijadikan pelajaran untuk perusahaan lainnya di Kaltim. Ia juga meminta kepada DPRD Kaltim agar melakukan inventarisir terkait alokasi dana CSR seluruh perusahaan yang beroperasi di Provinsi Kaltim. "Kami minta anggota DPRD Kaltim sebagai perwakilan rakyat agar seluruh perusahaan di Kaltim perlu dilakukan evaluasi terkait dana CSR-nya. Jadi tolong libatkan kami juga (MODN, Red) dalam melakukan investigasi di lapangan," tegasnya. "Kami yakin masih ada perusahaan lain yang seperti PT Bayan ini, hanya saja saat ini PT Bayan yang mencuat," pungkasnya. (adv/yal)