TITIKWARTA.COM - SAMARINDA - Berdasarkan data koperasi dan UMKM tahun 2021, geliat pengusaha UMKM wanita di masa pandemi Covid-19 saat ini mencapai 15 persen. Kondisi ini sangat baik untuk terus menumbuhkan ekonomi, di tengah-tengah masyarakat. 

Anggota DPRD Kaltim Dapil Kukar Salehuddin mengatakan, di masa pandemi Covid-19, UMKM adalah sektor usaha yang paling terdampak. Namun, dari pengalaman terjadinya krisis moneter di tahun 1998, justru sektor UMKM yang paling cepat bertahan dan cepat bangkit. Dan kondisi tersebut juga terjadi saat ini. 

Dikatakannya, peran pemerintah pusat sangat penting untuk menghidupkan dan membangkitkan kembali sektor UMKM. Bahkan, untuk mewujudkan itu, tidak sedikit anggaran yang digelontorkan pemerintah kepada UMKM untuk bisa tetap bertahan.  “Pemerintah sudah banyak berikan bantuan kepada UMKM, ucapnya saat menjadi narasumber di salah satu stasiun radio lokal, baru-baru ini.

Namun demikian, diakui Politisi dari partai Golkar ini, sosialisasi akan bantuan tersebut masih kurang maksimal. “Diakui, sosialisasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan lagi. Karena jika UMKM terdaftar dan terdata oleh pemerintah, mereka mendapat bantuan yang nilainya tidak sedikit, Rp 2,5 juta. Cuma memang banyak UMKM yang tidak tahu, karena informasi yang diberikan minim. Mudahmudahan dalam waktu dekat turun lagi bantuan dari pemerintah,” ujarnya. 

Sejak pandemi COVID-19, kata Bagus, UMKM mulai banyak menggunakan teknologi digitalisasi untuk memasarkan produknya. Ternyata ini menjadi peluang baru, membuka UMKM baru. "Dari sana, pemerintah juga memberikan program pelatihan melalui online. Tentunya juga tetap memberikan kemudahan bagi UMKM untuk modal usaha dengan bunga rendah. Ini mendapat dukungan dari pihak perbankan juga," tutupnya. (adv/yal)