Tingkatkan Literasi DPK Kaltim Akan Buka Layanan Perpustakaan Keliling di Lapas
TITIKWARTA.COM - SAMARINDA - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim menjalin kerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Samarinda dan Panti Remaja untuk membuka layanan keperpustakaan keliling bagi warga binaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim HM Syafranuddin menyebut, kegiatan layanan perpustakaan keliling yang dilaksanakan oleh DPK Kaltim mulai diefektikan kembali. Tetapi kata dia, masih secara bertahap. Rencananya layanan akan dilakukan di area fasilitas publik, termasuk Lapas dan Panti Remaja.
“Pasca Covid-19, kita ini ibarat mesin, gigi satu dulu, jadi pelan-pelan. Jadi, kita masih sesuaikan, apalagi ancaman virus masih ada, tapi kami tetap melayani perpustakaan kovensional,” katanya belum lama ini.
Diakuinya, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan Kaltim khususnya, pemerintah telah mengatur pembatasan kegiatan masyarakat, sehingga banyak layanan yang dilakukan secara berinteraksi langsung dengan orang banyak, akhirnya dihentikan sementara waktu. Termasuk layanan perpustakaan keliling yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Samarinda.
Namun, lanjutnya, seiring berjalannya waktu, pandemi Covid-19 terus melandai dan pemerintah kembali mengizinkan untuk pelaksanaan kegiatan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh DPK Kaltim untuk kembali merencanakan membuka layanan di Lapas Samarinda.
Menurut HM Syafranuddin, warga binaan yang ada di Lapas juga memiliki hak yang sama seperti masyarakat lainnya dalam hal mendapatkan bahan bacaan. Layanan itu kata dia, juga akan diberikan ke Panti Remaja.
“Saya pikir bagaimana di Lapas ini mereka bisa mudah mendapatkan buku yang dipesannya. Misalnya karangan buku apa, maka kita sediakan. Demikian juga adik-adik di Panti Remaja,” ujarnya.
Dia menambahkan, banyak dari warga binaan yang suka membaca dan menulis. Sehingga dia berharap, dengan adanya perpustakaan keliling di Lapas akan semakin memicu semangat warga binaan mengasah kemampuan menulisnya untuk lebih baik.
“Kami ingin mereka suatu saat bisa jadi penulis dan buat hasil karyanya sendiri,” tutupnya.(adv/hms-dpk/tw)