Waspada! Jakarta Sampai Demak Diramal Bakal Tenggelam!

Perubahan Iklim yang Memacu Kenaikan Permukaan Air Laut

Ilustrasi wilayah Jakarta sampai Demak. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

TITIKWARTA.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa sebagian pesisir di wilayah Jawa Tengah sudah tenggelam oleh air laut. Salah satu pemicunya adalah perubahan iklim yang memacu kenaikan permukaan air laut dan dibarengi penurunan muka tanah.

Beberapa wilayah yang paling terdampak misalnya adalah Kabupaten Demak, Pekalongan hingga Kota Semarang. Ganjar menyamakan nasibnya seperti DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Jakarta sampai Demak diramal bakal tenggelam. "Tangerang 2cm-4 cm/tahun, Jakarta 1cm-20cm/ tahun, Bekasi 1cm-4cm/tahun. Kemudian Pekalongan 1cm-20cm. Nasib saya sama mas Anies sama, karena kemarin yang ngomong Joe Biden (Presiden Amerika Serikat) semua berteriak," kata Ganjar dalam Webinar Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) bertema Jakarta Tenggelam beberapa waktu lalu, dilansir dari cnbcindonesia.com, Jumat (20/08/2021).

 

Joe Biden memang sempat mengatakan bahwa Jakarta terancam tenggelam 10 tahun lagi. Gaung ini yang membuat banyak pihak semakin sadar potensi bahayanya, termasuk Ganjar Pranowo. Ia menyebut angka kenaikan air laut itu dari riset Kementerian PPN/Bappenas. "Kami concern betul untuk beberapa kota yang sebagian udah tenggelam, jadi bukan akan tenggelam, tapi sudah tenggelam, ada Kota Semarang dan Demak ini ada satu area namanya Sayung," kata Ganjar.

 

Sama seperti Jakarta, kenaikan air laut di kedua wilayah itu juga berkisar 1cm-20cm. Sementara di Kota dan Kabupaten Pekalongan kini juga cukup terancam, sementara di Brebes juga sudah terjadi, ada satu area yang sudah tenggelam dan sekarang jadi hutan bakau. "Maka 3 Kabupaten-Kota yakni Semarang, Demak, termasuk Pekalongan Kabupaten dan Kota yang dulu saat kita mau tindakan awal buat tanggul, namun mendamaikan dua kepala daerah nggak mudah. Airnya nggak punya KTP maka terjadi banjir," ungkap Ganjar. "Ketika buat satu kebijakan lintas Kabupaten-Kota nggak mudah, sungguh-sungguh negonya lama minta ampun. Namun diselamatkan oleh waktu, ketika Bupati-Walikota ganti saya bicara dengan Pak Basuki (Menteri PUPR) kemudian tanggul berhasil dibuat di Kabupaten yang melintas sampai kota Pekalongan dan ini belum selesai, kita coba bantu," katanya. (tw/yal)