Banjir di Kutim Satu Warga Meninggal

Korban Terjatuh dari Tangga

Foto: Tim gabungan saat melakukan evakuasi korban banjir di Sangatta (Istimewa)

TITIKWARTA.COM - Kutai Timur - Seorang warga bernama Suriati (40) asal Kabupaten Kutim, Kaltim meninggal saat banjir melanda Sangatta. Korban dikabarkan terjatuh saat ingin menaiki tangga di rumah yang tenggah mengalami kebanjiran. "Korban jatuh dari tangga lalu tersungkur kedalam air banjir di rumah," ucap Kapolres Kutim, AKBP Welly Djatmoko, saat dihubungi, Sabtu (19/3).

 

Dikatakan Welly, Korban diduga kaget saat banjir masuk kedalam rumah, ditambah warga Jalan Pinang Dalam tersebut diketahui memiliki riwayat penyakit epilepsi. "Dari keterangan keluarga korban memiliki penyakit epilepsi, diduga saat kejadian penyakit korban kambuh," terangnya.

Welly menerangkan, korban meninggal di rumah, seblum sempat di larikan di rumah sakit. "Iya, meninggal di rumah," imbuhnya.

 

Sementara itu, banjir yang melanda di Kutim hingga kini masih terpantau belum surut. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Sangatta Selatan hampir seluruh desa terendam banjir. "Hampir semua desa tersebut saat ini terendam banjir, untuk titik yang parah itu ada di tiga Desa yaitu Desa Pinang Raya Desa Sangatta Selatan dan kelurahan Singa Geweh," Kata Camat Sangatta Selatan Vita Nurhasanah.

 

Disampaikan Vita, akibat banjir yang terjadi hampir seluruh warganya terdampak, bahkan 2 RT yang ada wilayahnya banjir mencapai sedada orang dewasa. "Di Desa Pinang Raya itu ada di Dusun Danau Raya dan Dusun Pinang, airnya sangat dalam sekali dan warga tidak bisa melakukan akses dan aktivitas lainnya," ungkapnya.

 

Proses evakuasi hingga saat ini masih berlangsung, pihaknya sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan BPBD dan dibantu dengan tim Basarnas dan ada juga rekan-rekan dari relawan lainnya baik baik mahasiswa STIPER maupun dari relawan Lipan yang menerjunkan dua perahu karet untuk mengevakuasi warga, khususnya di Pinang Raya. "Tadi saya sendiri yang ikut turun untuk mengevakuasi warga di Kampung Tangguh, karena memang di Kampung Tangguh sudah tidak bisa lagi akses jalan ke sana dan tadi memang ada warga yang sakit sehingga memang perlu di evakuasi warga tersebut," tutupnya.

 

Hingga kini BPBD Kutim mencatat hampir seluruh desa yang berada di kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan masih terendam banjir. "Kami belum bisa melaporkan rinciannya, yang jelas dari seluruh desa yang ada di kecamatan Sangatta Utara dan Selatan hanya desa Singa gaweh yang tidak terdampak," Kepala BPBD Kutim, Syafruddin Saat dihubungi.

 

Laporan sementara keadaan banjir di  Kutim setidaknya ada 1000 KK terdampak di Kecamatan Sanggata utara, selain itu di Kecamatan Sangatta Selatan berjumlah 800 KK. Sedangkan untuk warga yang di ungsikan berjumlah 200 orang. "Jumlah secara pasti laporan siang tadi di masjid ada 200 lebih yang sudah di ungsikan, sebagaimana warga masih banyak ngungsi di rumah keluarga," ungkapnya.

 

Saat ini desa yang terdampak banjir paling parah berada di Sangatta Selatan, ketinggian air mencapai 200 cm, atau naik 50 cm dari saat banjir kemarin.(yal)