Guna Kurangi Risiko Bencana

BPBD Balikpapan Gelar Simulasi Evakuasi

FOTO : Sholahuddin Malik gelar simulasi evakuasi guna kurangi resiko bencana.

TITIKWARTA.COM - BALIKPAPAN - Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan, Sholahuddin Malik, ST menyampaikan ada beberapa hal dasar yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi risiko bencana, maupun saat bencana terjadi.

 

Informasi tersebut disampaikannya sesaat setelah kegiatan Simulasi Evakuasi Bencana dalam rangka peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2022 yang digelar Kamis (13/10/2022).

 

Sedikitnya ada 4 (empat) kata kunci yang harus diketahui masyarakat. Pertama Masyarakat harus bisa mengenali potensi jenis bencana di lingkungannya baik itu di rumah, lingkungan ataupun di wilayah sekitar terlebih dahulu.

 

Kemudian yang kedua, masyarakat harus bisa mengurangi dampak risiko yang terjadi apabila bencana melanda dengan memahami prosedur mitigasi. Mitigasi merupakan langkah dan tahapan guna mengurangi risiko dan dampak dari bencana, diantaranya memetakan wilayah, penanaman pohon, penyuluhan, hingga peningkatan kesadaran masyarakat.

 

Ketiga adalah kita harus mengetahui tempat-tempat maupun jalur-jalur evakuasi atau tempat aman agar kita bisa selamat apabila terjadi bencana.

 

Terakhir lakukanlah latihan evakuasi agar terbiasa dan tidak gugup atau terbata-bata saat bencana terjadi.

 

"Selain memahami, alangkah lebih baiknya juga masyarakat secara rutin melakukan latihan evakuasi, bisa dimulai dengan skala kecil dengan keluarga misalnya. Sehingga, dapat menjadi kebiasaan dan membantu meminimalisir dampak ketika terjadi bencana," imbaunya.

 

Dirinya menambahkan, selain melakukan Simulasi Evakuasi Bencana secara rutin, BPBD kota Balikpapan juga memiliki binaan diantaranya Sekolah-sekolah tangguh bencana. Sholehuddin menilai, penahaman dan kemampuan evakuasi diri dan sekitar di seluruh sektor lingkungan, terutama Sekolah menjadi penting. Apalagi bagi Sekolah yang memiliki banyak siswa, dengan tenaga pengajar yang minim.

 

PRB sendiri telah menjadi agenda nasional yang dilaksanakan setiap tahunnya, sejak 2013. PRB adalah rangkaian upaya yang dilakukan secara sistematis untuk menganalisis risiko-risiko dampak bencana terhadap kehidupan dan penghidupan manusia. Setelah berbagai upaya penanggulangan bencana di Indonesia dilaksanakan, harapannya dapat diperoleh banyak kemajuan dan capaian dalam membangun ketangguhan bangsa melalui upaya PRB. (adv/wan/kominfo)