Kaltim Nyatakan Siap Hadapi Perubahan dari Pandemi ke Endemi
Sisa 78 Pasien Covid-19 yang Dirawat
FOTO : Salah satu rumah sakit di Kaltim yang sempat jadi rujukan pasien Covid-19. Kaltim siap menyambut status endemi tahun depan.
TITIKWARTA.COM - SAMARINDA - Pandemi diperkirakan bakal berakhir tahun ini. Status pun beralih menjadi endemi tahun depan. Pemprov Kaltim sudah bersiap. Indikatornya, pengendalian kasus Covid-19 di provinsi ini terus membaik. Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin memaparkan, sesuai informasi yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemungkinan pandemi akan berakhir. Sebab, kriteria sudah terlihat di Kaltim.
Diperincikan Jaya, pertama antibodi orang Indonesia setelah divaksin dan ada yang sudah menjadi penyintas. Artinya sudah kuat menghadapi. Kedua, vaksinasi Covid-19 di Kaltim juga tinggi. Untuk vaksin pertama di atas 91 persen dan kedua 81 persen. Sedangkan cakupan vaksinasi dosis ketiga mencapai 47,53 persen dan dosis keempat 9,75 persen.
Kemudian populasi dari varian baru Covid-19 sudah mencapai puncak. Artinya tidak ada lagi dan kasus menurun terus. Setiap pekan pemerintah juga melakukan pemeriksaan, untuk varian baru.
"Di Jakarta, termasuk kami mengirim sampelnya untuk mengetahui apakah ada (varian Covid-19 baru). Karena lonjakan sering muncul itu dari varian baru, bukan lama. Kewaspadaannya seperti itu," jelas Jaya.
Pada sampel yang diambil pada 7 November 2022, yang terdeteksi dengan jumlah terbanyak adalah varian XBB.1 sebanyak 22 kasus. Kemudian varian BQ.1.1 sebanyak 20 kasus. XBB sebanyak 7 kasus dan BQ.1 sebanyak 3 kasus.
Jaya berharap sudah tidak ada lagi varian baru seperti di Eropa maupun Tiongkok. Sehingga artinya pandemi akan berakhir. “Tanda-tandanya sudah ada dan pemerintah kelihatannya akan mengumumkan itu (mengakhiri pandemi) akhir tahun ini. Kami hanya menunggu saja,” sambung spesialis kedokteran jiwa tersebut.
Dia melanjutkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 di Kaltim saat ini, artinya semua sudah bagus. Kalau nanti diumumkan endemi, masih ada kasus, tapi tak sebanyak pandemi. Selain itu, pada endemi tidak ada lagi pembatasan, PPKM juga tidak ada lagi.
"Jadi Kaltim sama seperti prediksi nasional. Kami optimistis karena cakupan vaksinasi Covid-19 tinggi. Kemudian antibodi yang dilakukan di kabupaten/kota sudah tinggi. Artinya herd immunity terbentuk," jelasnya.
Dengan begitu, bila nanti Presiden Joko Widodo mengumumkan pandemi berakhir, Kaltim sudah siap. Hingga kemarin (26/12) hanya 78 orang yang dirawat karena kasus Covid-19. Jumlah itu setelah ditambah enam orang kasus baru. Total masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim sejak Maret 2020 hingga sekarang mencapai 214.385 orang.
Untuk menanggulangi Covid-19, Kaltim memiliki 17 rumah sakit rujukan Covid-19 yang tersebar di sembilan kabupaten/kota. Terdapat 22 laboratorium polymerase chain reaction (PCR) dan 12 laboratorium tes cepat molekuler (TCM) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Benua Etam.
SATGAS COVID-19
Penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia masih menjadi atensi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Walaupun belakangan terjadi penurunan kasus positif corona, Satgas Covid-19 tetap waspada. Namun, bila kondisi penyebaran bisa dikendalikan, tak menutup kemungkinan tahun depan, status pandemi Covid-19 di Indonesia akan dicabut.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan peluang perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19 masih dimungkinkan terjadi. Apalagi jumlah harian kasus positif Covid-19 relatif menurun. Meski begitu, hingga kini belum ada keputusan dari pemerintah yang mengubah status pandemi Covid-19.
Pemerintah, kata dia, masih ingin melihat perkembangan penyebaran kasus corona yang merebak di Indonesia sejak Maret 2020 itu. "Dari penjelasan Menko Marves (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi), akan melihat dulu perkembangan dan situasinya. Dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) juga. Sedangkan kalau dari Satgas Penanganan Covid-19 tetap menganjurkan waspada dan hati-hati," terang kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu saat berkunjung ke Balikpapan belum lama ini. "Satgas hingga kini juga belum dibubarkan. Saat ini masih lanjut terus," sambungnya.
Sebelumnya, rencana penghapusan PPKM masih dikaji. Mundur dari deadline yang diberikan Presiden Jokowi sebelumnya. Namun, sinyal-sinyal positif penghapusan PPKM kian terasa.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, pihaknya masih membahas secara mendalam hal tersebut. Banyak yang masih terus dikaji. Misalnya indikator pengendalian pandemi, kasus positif Covid-19, kasus kematian akibat Covid-19, tren perawatan, dan angka reproduktif.
Selain itu, pihaknya masih memerhatikan perkembangan dalam momen libur panjang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Sebab, momen libur panjang kerap dibarengi kenaikan kasus positif Covid-19. "Iya (ini jadi pertimbangan). Mungkin kita fokus dulu dengan keamanan selama Nataru, kasus tetap terkendali," ujarnya. (yal)
Pasien Covid-19 yang Masih Dirawat di Kaltim
Kabupaten/Kota Jumlah
Berau 3 orang
Kutai Barat 18 orang
Kutai Kartanegara 7 orang
Kutai Timur -
Mahakam Ulu 1 orang
Paser 8 orang
Penajam Paser Utara 22 orang
Balikpapan 16 orang
Bontang 1 orang
Samarinda 2 orang
Total 78 orang
Sumber: Dinas Kesehatan Kaltim