Menyoal Pembangunan Terowongan

Angkasa Jaya Pertanyakan Kajian Teknis Geologis hingga Anggaran

FOTO : Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani yang menyebut kalau pihaknya masih menunggu laporan perkembangan progres pembangunan terowongan Gunung Manggah.

TITIKWARTA.COM - SAMARINDA - Komisi III DPRD Samarinda menyoroti pembangunan Terowongan Gunung Manggah. Mereka ingin memastikan beberapa hal penting terkait dengan pembangunan terowongan tersebut.

 

 

Salah satu yang dianggap perlu untuk diklarifikasi adalah terkait kajian teknis geologisnya, untuk memastikan apakah gunung tersebut aman untuk dibangun terowongan di bawahnya. Hal itu disuarakan oleh Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani.

 

"Intinya yang saya tanyakan disini bahwa mengenai kajian teknis geologinya, apakah sudah ada? Kalau sudah ada kami pingin lihat, artinya bahwa daerah situ gunung itu bisa memang dibikin terowongan," tegas Angkasa.

 

Kemudian adalah terkait masa penyelesaian proyek multiyears tersebut yang akan berakhir di 2024. Kemampuan Pemkot dalam menuntaskan proyek di waktu yang sempit itu dipertanyakan. "Wali Kota harus sudah selesai pada masa periode itu. Apakah mungkin?" tanyanya.

 

Di samping itu ada kekhawatiran dari Komisi III bahwa anggaran Rp 395 miliar kenyataannya membengkak di kemudian hari. "Karena nggak tau kan memaksakan buat terowongan, ternyata tidak seperti yang kita bayangkan," tuturnya.

 

Sehingga ia meminta Dinas PUPR memastikan hal tersebut sejak awal. Terlebih menurutnya, pembangunan terowongan mungkin akan menggunakan teknologi di luar dari perencanaan.

 

"Lebih baik dari sekarang itu disampaikan kepada kita, jadi tidak abu-abu lagi, karena cukup lama juga masyarakat menunggu itu jadi apa tidak," pungkasnya. (adv/tw)