RSI Bakal Kembali Beroperasi

Seleksi Nakes, Siapkan Pelayanan yang lebih Baik

FOTO : Direktur Umum RSI dr. Adhitya Angga Kharisma(tengah) dan Dewan Pengawas RSI Suparno (berdiri)

TITIKWARTA.COM - SAMARINDA - Rumah Sakit Islam (RSI) tengah berbenah jelang dibukanya kembali pelayanan kesehatan awal 2023 nanti. Perekrutan nakes dan penunjang nakes jadi langkah awal yang ditempuh manajemen RSI

Direktur Umum RSI dr. Adhitya Angga Kharisma menuturkan untuk kembali beroperasi, rumah sakit membutuhkan sekitar 100 nakes diberbagai bidang. Dari manajemen, medis seperti dokter, perawat, hingga bidan. Ada pula karyawan penunjang medis seperti radiologi atau laboratorium.

 

“Sudah masuk tahap wawancara saat ini. Penjaringan kami buka pada 14 September lalu,” ungkapnya, Selasa (4/10/2022). Pria yang karib disapa dr Angga itu mengaku tak menyangka akan jumlah lamaran yang masuk dalam perekrutan itu.

 

Terdapat 2.500 pelamar yang masuk, baik diajukan lewat surel atau secara langsung mengirim berkas lamaran ke RSI. Dari jumlah itu, sebanyak 300 pelamar sudah dinyatakan lolos dan sedang menjalani tes wawancara yang bakal digelar hingga 7 Oktober nanti. “Sekitar 100 orang di semua bidang yang kami butuhkan dari seleksi ini. Karena masih tahap pertama untuk operasional rumah sakit,” sambungnya.

 

Seluruh pelayanan kesehatan awal dipastikannya kembali hadir ketika RSI resmi beroperasi kembali. “Semua pelayanan, dari poliklinik, IGD, rawat inap, kamar bersalin, hingga ruang operasi,” jelasnya. Hanya kapasitas tempat tidur saja yang jadi pembeda. Jika dulu RSI berkapasitas 150 tempat tidur. Di tahap awal operasional nanti, daya tampung yang tersedia baru sekitar 50 tempat tidur. “Hanya itu bedanya. Selebihnya kami akan berikan pelayanan yang lebih maksimal,” imbuhnya menegaskan.

 

Perekrutan nakes dan penunjang nakes sudah berjalan sejak September 2022 sehingga manajemen memiliki waktu untuk menyiapkan pendidikan dan pelatihan para rekrutan anyar itu. Sembari merampungkan pengerjaan fisik atau pengadaan peralatan kesehatan yang dibutuhkan.

 

Terpisah, Dewan Pengawas RSI Suparno mengingatkan agar manajemen memastikan proses perekrutan nakes dan penunjang nakes secara mandiri tak perlu melewati pihak ketiga. Hal ini, kata dia, menjadi opsi meminimalisasi adanya potensi oknum-oknum nakal yang tak bertanggung jawab memanfaatkan proses rekrutmen ini.

 

“Manajemen diharapkan bisa aktif mengawal proses rekrutmen. Karena, kehadiran RSI sangat dinanti masyarakat Samarinda setelah lama vakum,” kata pria yang juga legislator Kota Tepian itu.

 

Selain itu, pihaknya juga meminta manajemen RSI memitigasi potensi loss dalam pelayanan sehingga proses rekrutmen ini bisa efektif dan efesien dalam menjalankan operasional rumah sakit ketika resmi beroperasi kembali awal 2023.(yal)