Sampaikan Kebutuhan Internet yang Mendesak
Rombongan Mahakam Ulu Sowan ke Diskominfo Kaltim
SAMBUT HANGAT: Suasana pertemuan rombongan Mahakam Ulu dan Diskominfo Kaltim yang membicarakan seputar kebutuhan internet di daerah 3T.
TITIKWARTA.COM - SAMARINDA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim kedatangan tamu dari jauh. Rombongan dari Kabupaten Mahakam Ulu beranjangsana ke kantor mereka, Kamis (7/4/2022) untuk menyampaikan beberapa hal. Terutama tentang kebutuhan akses internet di daerah terdepat, terpencil, dan tertinggal (3T).
Rombongan tersebut dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Novita Bulan, didampingi anggota Komisi I. Pada kesempatan tersebut, Novita menjelaskan betapa besarnya peran internet di era sekarang. Selain itu erat kaitannya dengan percepatan pelayanan publik dan kesehatan serta kepentingan pendidikan yang mengharuskan belajar secara daring pada saat pandemi.
“Tujuan kami ke provinsi ingin saling tukar pemikiran untuk kebutuhan akses internet di wilayah kami. Mungkin ada program-program dari provinsi yang bisa membantu keinginan tersebut. Pelayanan di kantor desa atau puskesmas sangat penting kita berikan jaringan internet termasuk untuk anak-anak sekolah kita,” jelas Novita.
Novita mengungkapkan untuk daerah 3T di Mahulu saat ini banyak berhubungan ke BAKTI dan sudah ada 23 titik yang didata untuk pembangunan tower. Namun, dirinya berharap bila ada program dari provinsi pula seperti internet masuk desa, tentunya akan sangat membantu.
“Keluhan yang sering kita dengar dari daerah blankspot, mereka meminta dengan sangat bagaimana kami bisa dibantu untuk akses internet. Banyak desa yang tidak ada sinyal apa-apa seperti terisolasi. Padahal di zaman sekarang kita perlu teknologi internet. Susah sekali menghubungi keluarga, sanak saudara di luar Mahulu. Karenanya sebagai wakil rakyat, DPRD Mahulu terus berkomunikasi dengan Kominfo agar mendapat solusi,” cerita Novita.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal menuturkan bahwa kewenangan telekomunikasi sejak dua tahun terakhir ditarik oleh pusat. Namun memang program besar pemerintah sekarang yang akan diluncurkan adalah satelit terbaru untuk telekomunikasi dan juga akses internet menggunakan fiber optik.
“Dari pusat, untuk daerah 3T diarahkan ke BAKTI tetapi juga mulai melayani non-3T. Saran saya terus komunikasikan ke BAKTI. Membangun tower harus koordinasi dengan provider, sehingga sinyal akan nyambung,” sebutnya.
“Upaya selama dua tahun terakhir, lanjutnya, bertemu dengan para provider. Cara-cara jangka pendek yang bisa dilakukan adalah membuat tower-tower kecil untuk penguat. Sambil menunggu pembangunan tower yang besar dan dapat mencakup lebih luas,” ucap Faisal.
“Upayanya bertemu penyedia jasa. Di mana titik terakhir mereka. Mereka akan bangun tower lagi, misalnya pemda berkoordinasi dengan salah satu provider, tanah dibantu pemda, dia enggak perlu sewa. tower kita carikan dana, provider bangun BTS (base transceiver station) saja pasti lebih ringan investasinya. Kalau tidak ada dana dari pusat dan provinsi maka kita bisa gandeng CSR perusahaan. Itu solusi yang baik dalam waktu dekat,” beber Faisal menguraikan. (adv/kominfo)